Zen Mahmud, ketua panitia pembangunan jembatan dalam kesempatan itu menjelaskan secara singkat tentang riwayat jembatan tersebut. Menurutnya, jembatan itu pertama kali dibangun tahun 1998. Namun, saat ini kondisinya memprihatinkan sehingga butuh perbaikan.
"Kondisi jembatan ini rusak sejak 2 tahun yang lalu, hari ini dibangun kembali melalui swadaya masyarakat. Kami juga mendapat bantuan CSR dari BNI untuk pembangunannya sebesar Rp 338 juta," kata Mahmud.
Dijelaskannya, besaran biaya untuk pembangunan jembatan itu Rp 619 juta, dengan ukuran panjang 20 meter dan lebar 2,4 meter.
Pimpinan Cabang BNI Pematangsiantar diwakili J Gultom mengatakan, bantuan yang diberikan BNI merupakan program bina lingkungan dalam bentuk material yakni bahan-bahan bangunan untuk pembangunan jembatan tersebut.
Sementara itu, Bupati Radiapoh H Sinaga menyampaikan, pembangunan jembatan itu sangat dibutuhkan masyarakat terutama sebagai penghubung antar kampung, terimakasih kepada BNI yang telah membantu pembangunannya.
Bupati yakin jembatan tersebut dapat dibangun secara permanen pada tahun depan agar bisa membawa perubahan yang lebih baik dan dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan perekonomian.
"Sangat dibutuhkan kebersamaan dalam penyelesaian pembangunan jembatan ini," tutur Radiapoh, sembari mendonasikan uang pribadinya Rp 10 juta untuk pembangunan jembatan itu.
