
Medan, www.wasantaraonline.com – Sebuah tempat hiburan malam, "Dragon KTV" di Jalan Adam Malik, Medan, digerebek aparat Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut, Sabtu (24/5) dini hari. Dalam operasi yang dipimpin langsung Dirresnarkoba Kombes Jean Calvijn Simanjuntak dan Kompol Deni Boy dari Subdit 1, ada sebanyak 708 butir ekstasi ditemukan.
Sebelas orang diamankan petugas, terdiri dari sepuluh karyawan dan satu manajer. Seluruhnya saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolda Sumut.
Namun, temuan besar ini menyeret dugaan lebih dalam. Polisi kini tengah memburu dua nama penting, yakni seorang pemilik tempat berinisial D dan oknum anggota TNI berinisial R, yang diyakini sebagai pemilik ekstasi tersebut.
“Dua orang masih dalam pengejaran,” ungkap seorang perwira kepolisian yang menolak namanya dipublikasikan.
Sementara itu, Kompol Deni Boy membenarkan penggerebekan dan penangkapan itu. “Benar, kami amankan 11 orang dan 708 butir ekstasi. Untuk detailnya silakan ke Pak Dirnarkoba,” ucapnya singkat.
Hingga berita ini diturunkan, Dirresnarkoba Polda Sumut Kombes Calvijn belum memberikan pernyataan resmi.
Sarang Narkoba Berkedok Hiburan
Penangkapan ini menambah daftar panjang tempat hiburan malam di Medan yang terlibat kasus narkoba. Dalam beberapa tahun terakhir, ibu kota Sumatera Utara ini tercatat sebagai salah satu kota dengan tingkat peredaran narkoba tertinggi di Indonesia.
Pada 2022, polisi menggerebek Heaven Club & KTV di kawasan Medan Barat, menyita ratusan butir pil ekstasi dan menangkap beberapa pengunjung serta staf. Setahun sebelumnya, Zodiac KTV juga digerebek dengan temuan serupa.
Pola umumnya hampir seragam, tempat hiburan malam kelas menengah atas, akses terbatas, dan penyediaan narkoba dilakukan terselubung melalui karyawan atau jaringan luar.
Beberapa penggerebekan bahkan mengungkap keterlibatan aparat dan pemilik modal kuat di balik operasional tempat-tempat itu.
Kini, Dragon KTV menjadi babak baru dalam skandal serupa. Pihak kepolisian akan terus mengembangkan kasus ini, mengingat keterlibatan oknum berseragam yang tengah diburu.